
Mengenal Metode Elektrofisiologi Untuk Penyembuhan Gangguan Irama Detak Jantung
Kesehatan adalah hal yang paling penting yang harus selalu dijaga oleh semua kalangan, baik dari usia muda hingga usia tua. Namun pernahkah anda mengetahui seputar gangguan irama detak jantung yang dapat ditangani menggunakan metode intervensi elektrofisiologi? Berikut ulasan lengkapnya.
Definisi Singkat Metode Elektrofisiologi
Metode elektrofisiologi adalah tahap pemeriksaan jantung yang menggunakan tindakan metode invasif yang berfungsi untuk merekam aktivitas listrik jantung. Untuk melakukannya, pemeriksaan ini cenderung sederhana dan juga aman dilakukan untuk pasien pengidap penyakit jantung.
Tekniknya, dokter spesialis jantung akan mendengarkan sinyal listrik yang mengukur aktivitas listrik pada jantung untuk dapat memahami kondisi jantung tersebut. Dari sinilah dapat dirumuskan apakah sehat ataukah terdapat masalah. Agar dokter spesialis mendapatkan hasil yang maksimal, pasien diharuskan istirahat optimal sebelum lakukan pemeriksaan.
Fungsi Pemeriksaan Elektrofisiologi Jantung
Umumnya metode elektrofisiologi jantung ini untuk mengobati penyakit jantung terutama aritmia yang merupakan gangguan yang terjadi pada irama jantung. Pada kondisi ini, penderita bisa merasakan irama jantungnya yang terlalu cepat, terlalu lambat, bahkan tidak teratur seperti orang lain pada umumnya.
Dengan menggunakan metode elektrofisiologis inilah, maka dokter spesialis bisa mengetahui darimana asal aritmia yang diderita oleh pasien tersebut. Ditambahkan pula, dengan melakukan tindakan intervensi elektrofisiologi, dokter bisa mengetahui dengan mudah apakah pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit aritmia yang menyerang pasien.
Hal yang Dilakukan Sebelum Dan Setelah Melakukan Tindakan Elektrofisiologi
Disarankan untuk pasien yang akan melakukan elektrofisiologi, sebaiknya hindari makan atau minum untuk waktu kisaran 6 hingga 8 jam sebelum dilakukannya pemeriksaan. Selain itu, pasien juga sebaiknya menyampaikan riwayat pengobatan apa yang telah dilakukan, termasuk konsumsi obat maupun vitamin herbal.
Setelah pasien melakukan elektrofisiologi, penderita akan diminta untuk beristirahat di rumah sakit serta diawasi oleh dokter spesialis jantung. Perawat pun juga ditugaskan untuk lebih rutin memeriksa apakah pasien memiliki perdarahan atau mengalami pembengkakan yang dapat menyebabkan komplikasi.
Setelah pemeriksaan dilakukan, pasien juga diwajibkan untuk tetap melakukan konsultasi dengan dokter spesialis jantung. Seperti konsultasi seputar hasil dari tindakan elektrofisiologi, tindakan lanjutan pada penyakit jantung penderita, hingga pengobatan apa yang harus dilakukan untuk menunjang kesehatannya.
Umumnya dokter spesialis jantung yang menangani penyakit ini, juga akan memberikan saran terkait dengan gaya hidup sehat yang harus dilakukan oleh pasien. Tentu saja tujuannya agar sakit jantung yang diderita tidak semakin parah dan justru semakin menunjang kesehatan setelah melakukan tindakan intervensi elektrofisiologi tersebut.
Dari ulasan diatas diharapkan menjadi wawasan tambahan khusus untuk anda yang saat ini mengidap penyakit jantung. Sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit jantung, ada baiknya juga untuk memperhatikan pola makan dan kebiasaan. Dengan tujuan agar pemeriksaan elektrofisiologi yang dilakukan oleh dokter spesialis dapat berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Konsultasikan permasalahan jantung kepada ahlinya. Salah satu dokter spesialis jantung yang berpengalaman di bidang intervensi elektrofisiologi antara lain dr Sunu Raharjo, dr Dicky Hanafy dan dr Faris Basalamah.
Beliau kini berpraktek di Heartology dan anda bisa daftar online lalu buat janji konsultasi secara cepat dan mudah di website Heartology (https://heartology.id/)